nomor7punya.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Tak ada yang lebih berharga di dunia ini selain rasa sayang dan percaya darimu..terimakasih atas kepercayaanmu..Habibiy-90

cerpen

Cinta lama belum kelar
C.L.B.K
(Cinta Lina Buat Kamu)
Aku menatap sekeliling lapangan itu, kosong,sepi . Aku tidak suka pemandangan ini, biasanya lapangan ini begitu ramai dikunjungi warga sekolah untuk melepaskan kepenatan dengan melempar bola kedalam ring. Ya,  tepatnya aku sedang berdiri di tepi lapangan basket  yang sepi siang itu. Dengan langkah gontai aku berjalan ke tengah lapangan sambil mendrible bola kesayanganku itu. Aku melemparnya untuk melupakan sejenak kebete-an ku setelah 3 jam pelajaran bertemu dengan pak Pashya yang selalu datang membawa ribuan angka dan variabel yang sukses bikin kepala makin puyeng, matematika.
            Saat aku mencoba men-shoot bola dari daerah three point tiba-tiba konsentrasiku buyar saat sesosok pria yang tak asing RINO tiba-tiba masuk kelapangan basket. ‘hept’ aku begitu deg-deg an melihat senyum manis yang dia lemparkan untuk ku, benar-benar ISTIMEWA.
“Lagi bete ya Lin!”
wauw, dia panggil namaku ...... sudah sangat lama aku tidak mendengar dia memanggilku sehalus itu....
            “kok gak dijawab? Lagi bete ya lin?”
Aku masih ternganga dan tidak percaya ......
“iy...iyyaa no, aku lagi bad mood, kamu, ngapain kesini ?” aku masih pura-pura tidak peduli
“aku lihat kamu sendirian aja , jadi gak da salahnya kan aku nemenin kamu ?”
Ha????? Gak salah tu.............aku  masih tidak percaya dan lagi-lagi aku hanya tersenyum dan linglung antara percaya dan tidak
“malah bengong , sini bolanya aku pinjam lin!”
“O......iy......ya silahkan!”
Kami berdua asik bermain basket mendrible dan men shoot , tapi tiba-tiba ‘bruk’
“auw sakit!” aku mengaduh kesakitan
“lina , maafin aku, aku gak sengaja !”
‘glek’ aku dan dia  saling berpandangan, Allah ada apa ini , jatuh bersama soheh, ahsan,atau sandi sudah biasa , kenapa kali ini tidak ? aku begitu deg-degan karena dia terus memandangiku.1,2,3,4 detik terlewat aku segera bangun sebelum perasaan ku kembali muncul untuk Rino. Ya! Rino itu sebenarnya mantan kekasihku, kami memutuskan untuk berpisah setelah pertengkaran antara aku dan dia tak lagi terhindarkan dan kami pun sempat vakum selama lima bulan . selama itu kami tidak saling menyapa meskipun kami satu  organisasi dan baru kali ini  dia menyapaku sehalus itu, dengan senyuman yang sangat khas pula.
“ maaf no  sepertinya aku harus balik ke kelas dulu !”
“kenapa lin? Maaf aku gak sengaja jangan marah!”
“gak pa pa no,  aku yang salah , aku balik dulu ya CU!”
“Ya udah hati-hati lin sekali lagi maaf!”
Aku berlari meninggalkan Rino sambil membawa perasaan ku yang berkecamuk. Antara suka dan tidak antara cinta dan benci bila mengingat dia pernah meninggalkan ku dan mendiamkanku . Tapi aku tidak ingin munafik, ada rasa sayang yang besar untuknya.
-*** -
            Senin malam, 26 Maret di kamarku.
Handphone yang sedari tadi   sengaja aku diamkan , nampaknya protes terus berbunyi, tanpa ku pedulikan dari siapa pesan-pesan bodoh itu. Aku lebih memilih melepaskan ke galauanku dengan bermain bersama keponakan bayi ku yang lucu di ruang tengah.
Tanpa kusadari ibu masuk kekamarku dan entah apa yang beliau lakukan di dalam kamarku.
“lina.... sini nak!”
“iya buk, bentar!” aku bergegas masuk menyusul ibuku, “ada apa buk?”
“besok ulang tahun pacarmu kan? Eh, maksud ibuk mantanmu!”
‘ hept’ aku baru ingat kalau besok ulang tahun Rino.
“Ibuk kok tau ?”
“ ini barusan ibu buka hp kamu, masih kamu simpen rapi kok tanggalnya”.
Bodoh , aku lupa menghapusnya. Aku bingung harus berkata apa ke ibuk.
“hm.. ia mungkin buk!” aku pura-pura cuek.
“nak, sekalipun kalian sudah berpisah kalian gak boleh musuhan , kalian itu saudara seiman tidak baik kalau kamu memendam kebencian lebih dari tiga hari, aku lihat semenjak putus, kalian selalu bertengkar dan tidak pernah saling menyapa. Ingat nak, dia  pernah menjadi  yang tercinta , dan ibu yakin tidak mudah melepaskan cinta seseorang!” ibuku menasihati dengan bahasa yang membuat ku nyaris meneteskan air mata
“ ia buk, aku gak musuhan kok, Cuma lagi diam- diaman aja!” aku masih datar aja .
“nak kamu gak bisa bohong sama ibuk, ibuk tahu kok  apa yang kamu rasakan , pikir baik –baik dan mulailah dari sekarang meminta maaf dan tidak mengulangi lagi dan  jangan lupa, doakan dia seiring semakin dewasanya, salam dari ibuk, ibuk harap kalian tidak seterusnya seperti ini !” ibu beranjak  pergi meninggalkanku untuk berfikir . Aku Cuma diam,  bingung apa yang harus aku lakukan, hingga tak kusadari , aku terdiam selam satu jam lamanya. Pukul 22.10 WIB  aku memutuskan meraih handphone yang ku diamkan diatas bantalku.
Aku sibuk memikirkan apa yang akan aku  tulis dan tapi akhirnya aku memutuskan untuk menuliskan pesan.....
 assalamualaikum, Rino besok adalah hari jadi kamu , tidak banyak yang aku katakan dan aku juga tak mampu memberi apapu, aku hanya bisa memanjatkan do’a semoga kamu selalu dalam lindungan-NYA mungkin ini tidak berarti tapi semoga saja ini bermanfaat, aku juga mau minta maaf sama kamu atas kesalahan aku selama ini aku cuman manusia biasa yang tidak pernah luput dari dosa. Semoga kamu selalu menjadi yang terbaik, o.... iya dapat salam dari ibuk, semoga sehat selalu maaf mengganggu dan terima kasih  wassalamualaikum”.
Aku mengirim pesan itu sembari meneteskan air mata aku benci mengingat cinaku kepadanya aku takut membohongi hatiku. Sudahlah aku memilih untuk beristirahat malam itu .
_***_
Selasa 27 Maret .
Aku masih terdiam , memikirkan omongan ibuku semalam memang benar , tapi aku tidak punya cukup nyali untuk menemui dan berbicara dengan Rino. Simalakama , itulah nasib cintaku saat ini. Daripada aku seperti ini lebih baik aku memutuskan untuk ke pangkalanku saja.
Aku bejalan dengan cepat menghampiri ahsan dan soheh sahabat karibku itu. Dia menyambut ku,
 “Eh lin, ada apa?” Ahsan memulai berbicara .
“ke lapangan yuk......bete nih!”
“lapangan ? loe gak liat, panas gini tau!!”
“ iya lin, loe sendiran aja deh!” soheh meyahut dengnan kalimat yang mebuatku kesal.
“loe –loe kok gitu banget sih sama gue...... keterlaluan, ya udah deh gue berangkat sendiri aja .” aku kesal meninggalkan mereka berdua.
Dan setibanya dilapangan basket, ada pemandangan yang mengejutkan.        
“sial.... lapangan basket di kunci lagi, ada paaan sih dengan hari ini, meyebalkan!! pak Jo, ini lapangan kenapa di kunci segala sih? Gak biasanya deh!” aku bertanya pada juru kunci sekolahku yang kebetulan lewat.
“ Aduh maaf mbak , kuncinya masih belum ketemu pak jo lupa naruhnya!”
“ yah ..... pak jo , terus gak bisa main basket seharian dong!”
“iya neng, maaf ya!!”
“hh.. ya udah lah pak , ga pa pa!”
            Aku sempat frustasi hari ini, hari yang menyebalkan. Aku temenung duduk disamping Aula . Tiba-Tiba seorang menepuk pundakku,
“ hai Lin, lagi bete ya?”
Jedak jeduk jeder.... Rino menemuiku lagi, aku tidak bisa bicara, hanya bengong bertemu penyebab galau ku kemarin sampai sekarang.
“ Kok bengong?  Kamu gas suka aku kesini ? aku Cuma mau ngomong sama kamu, nanti malam kamu mau aku ajak ngobrol ditaman?”
“ haa?apa maksud kamu?mau ngapain?”
“yaa ngobrol gitu..udah gini deh, kalau kamu mau, nanti kamu samperin aku di taman, aku tunggu disana, kira-kira jam 6 sampai jam 8...kalau gak mau, yasuda,jam 8 aku pulang..sampai jumpa nanti...”
“noo..ttaappii.... L
J udahlah lin, kalau mau dateng, dateng aja, kalo enggak ya...gak papa kok..” Rino berlalu meninggalkanku.
Aku bingung apa yang harus aku lakukan,aku harus bahagia,atau malah sedih. Tanpa sadar  aku menangis, aku mengingat betapa dulu Rino menyayangiku lalu meninggalkanku dan tiba-tiba sekarang datang lagi dengan senyum dan tutur kata yang menawan.Daripada bingung akhirnya kuputuskan untuk kembali ke kelas dan melanjutkan belajar, meskipun otakku sedang tidak jernih untuk berpikir, penuh dengan angan tentang Rino.
Malam ini dingin sekali, tiba-tiba aku teringat ucapan ibuku, tentang Rino..
Oh tidak, sudah pukul 8. Rino pasti menunggu, aku cepat-cepat untuk ganti baju, dan berlari menemui Rino ditaman yang dia maksud. Aku gelisah, Rino tidak ada disitu, akhirnya aku menangis telah lalai dengan kesempatanku kali ini untuk berbicara dan memperbaiki hubungan baikkku dengan Rino.
“Rino, maafin aku, aku uda nyakitin kamu hari ini, di hari yang harusnya kamu bahagia, tapi ternyata aku jadi kesan terburukmu, aku tidak pantas masih mengharapkan cinta kamu lagi, dan tidak pantas mendapatkan maaf darimu, aku nyerah kalau aku harus terus berbohong dengan rasa sayangku yang begitu besar untukmu, benar saja kata ibuk, tidak mudah melupakan cinta seseorang, Rino maafkan aku, aku belum bisa melupakanmu”.
“Sama-sama Lin, aku juga minta maaf!”
Allah, ternyata Rino berdiri dibelakangku dan mendengarkan semua keluh kesahku, betapa malunya aku.
“Rr..Rino..”
“Iya sayyang, ini Rino, kekasihmu dan selamanya akan tetap jadi kekasihmu, maafkan aku juga telah meninggalkanmu, aku tidak bermaksud juga menyakiti kamu, aku menyesal telah mendiamkan kamu, sejujurnya aku pun telah berbohong bila aku berkata tidak mencintaimu lagi, karena aku masih merasa cemburu bila kamu dekat dengan laki-laki lain”.
“Rino...”aku menangis sekeras-kerasnya dipelukan Rino, dan Rino memelukku begitu erat malam itu.
“Lin, tahukah kamu?kado terindah di ulang tahunku ke tujuh belas ini adalah cinta kamu kembali padaku, kamu kembali dalam pelukan aku..dan tolong jawab jujur kamu masih mau kan nrima aku jadi kekasihmu? Bukan-bukan, maksud aku jadi pendampingku selamanya? “
            Aku hanya mengangguk pelan dalam pelukan Rino, aku begitu bahagia bisa kembali dengannya, dan memulai kisah baru tanpa adanya kata ‘putus’ dalam kehidupan cintaku bersama Rino. Aku dan dia saling mengucapkan sumpah setia bahwa tidak akan ada lagi luka, tidak ada lagi air mata dan selamanya cinta ku untuk Rino.
Rino mungkin adalah masa lalu yang pernah menyakitiku, tapi Rino juga masa lalu yang menemaniku melangkah menuju masa yang akan datang. Dia telah menjadi masa lalu sekaligus masa depan bagiku. Orang yang telah mengajariku banyak hal, arti cinta dan air mata. Inilah jalan yang ku pilih sekarang, kembali menemui masa laluku untuk menjemput kebahagiaanku yang sesungguhnya, semuanya berakhir bahagia tanpa adanya air mata.
Cinta Lina Buat Kamu, No.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comment:

Posting Komentar